Pemotretan busana muslim ini adalah yang kesekian kalinya bagi kami. Namun ada beberapa hal yang sepertinya menarik jika kami bagi ...


Pemotretan busana muslim ini adalah yang kesekian kalinya bagi kami. Namun ada beberapa hal yang sepertinya menarik jika kami bagi untuk rekan-rekan. Lain dengan pemotretan makanan yang objeknya secil, pemotretan busan muslim ini membutuhkan minimal 3 lighting, dengan posisi sisi kiri sebagai main light dan sisi kanan sebagai fill in lalu lighting belakang untuk menghilangkan bayangan atau menyinari backround agar mudah dalam seleksi. Namun kali ini kami menggunakan 4 lighting dengan maksud agar lebih maksimal dalam hasil, yakni 2 ligting dari sisi kiri dan kanan dan 2 lighting lagi sejajar dengan objek.
Proses sebelum pemotretan pun sepertinya agak rumit apa lagi jika menggunakan manekin (boneka), jika baju yang akan kita potret itu kusut, mau tidak mau harus di setrika dahulu karena lipatan-lipatan baju akan semain terlihat jika terkena lighting. Selain itu posisi tangan pun harus diatur apakah di jatuhkan begitu saja atau dilipatkan salah satu ke dada, jika bahan baju tersebut agak kaku sepertinya tidak akan sulit, lain halnya jika bahannya tipis dan lembut maka akan membutuhkan waktu lama lagi.
Backround yang digunakan sebaiknya berwarna putih, karena akan memudahkan ketika seleksi pada tahap editing, atau cari warna yang bertolak belakang dengan objek.
Pemotretan 1 item busana membutuhkan kira-kira 5menit, lain halnya jika menggunakan model, sepertinya akan lebih singkat, dengan catatan minimal ada 2 model, jadi bisa bergantian ketika pemotretannya.
Bagaimana dengan data teknis kamera? Seperti biasa, pemotretan studio secara umum menggunakan kecepatan minimal 1/125, diafragma minimal 8 dan asa 100, tentunya data teknis tersebut bukan mutlak, artinya kita bisa merubahnya sesuai dengan kondisi dan efek apa yang diinginkan.
Sebetulnya kunci pemotretan busana muslim adalah detailnya yang harus bagus, pencahayaan rata, dan jika ingin ada bagian yang ditonjolkan seperti bordiran atau motif tertentu maka sang fotografer harus bisa mem-visualisasikannya. Kunci suatu pemotretan produk itu berhasil, bagaimana ketika orang lain melihatnya timbul ketertarikan dan menjadi point of interst.
Ok rekan-rekan, sampai bertemu pada pemotretan selanjutnya. Tunggu kabar baik dari kami.
Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Abdul yang telah mempercayakan pemotretan produknya kepada kami, mudah-mudahan laris manis toko online nya http://anzanamoslem.com