NANA merasa sangat beruntung ketika diterima bekerja di sebuah supermarket.Tapi kemudian ia merasa cepat lelah. Ia harus berdiri berjam-...

NANA merasa sangat beruntung ketika diterima bekerja di sebuah supermarket.Tapi
kemudian ia merasa cepat lelah. Ia harus berdiri berjam-jam setiap
hari. Setiap pulang kerja kakinya terasa sakit dan kaku. Ia mulai sering menggerutu.
Tak lamaia merasa tertekan. Ia jadi kurang suka makan sehingga badannya semakin kurus. Pada saat
yang bersamaan rekannya Mila dan Sapto tetap bekerja dengan baik. Bahkan Mila sangat
rajin. Ia datang paling pagi, ia rajin berkeliling untuk mengecek barang dan kebersihan. Ia
tidak pernah menggerutu. Kalau ditanya apakah ia tidak merasa lelah, ia hanya tersenyum
dan menjawab: "Ya, tentu saja". Herannya, Mila tetap rajin. Mila menghormati penyelianya
dan banyak menggali ilmu darinya. Pada saat Nana merasa rendah diri untuk berkomunikasi
dengan atasannya dan memilih menghindarinya, Mila justru sering meminta nasehatnya atau
mengajak atasannya bertukar pikiran. Di saat Nana malas dan duduk bersembunyi di pojok,
Mila rajin berkeliling membantu para pelanggan dan menyapa mereka dengan ramah. Tanpa
disadari Mila semakin matang, caranya berkomunikasinya juga semakin baik. Ia tidak merasa
rendah diri lagi pada saat berhadapan dengan orang lain. Wajahnya memancarkan semangat
dan keramahan yang membuat orang lain semakin menyukainya. Pada saat Nana hanya
berjalan, Mila berlari.
Oleh : Anthonius Sunario